Pengertian ICMP
Internet Control Message Protocol (ICMP) adalah protokol yang digunakan untuk membantu error handling dan prosedur pengaturan (control procedure). Protokol ini bekerja pada network layer dan berurusan dengan layanan koneksi (connection services). Tugas dari ICMP adalah menyediakan pengendalian error (error control ) dan pengendalian arus (flow control) pada network layer.
Fungsi
- memberitahukan jika ada paket yang tidak sampau ketujuan
- memberitahukan pengirim jika memory buffer di router penuh
- untuk memberitahu pengirim bahwa paket telah melewati jumlah hop maksimum dan akan diabaikan
- redirect paket dari gateway ke host
- ping menggunakan ICMP echo untuk memeriksa hubungan
Pengertian SMTP
SMTP (Simple Mail Transfer Protocol) merupakan sebuah protokol dalam jaringan internet yang biasa digunakan dalam pengiriman pesan elektronik (email). Lain halnya dengan IMAP atau POP3 yang keduanya adalah merupakan protokol untuk menerima pesan email, SMTP memberi perintah untuk mengontrol negosiasi dan transmisi melalui koneksi data stream Transfer Control Protocol (TCP).
Fungsi :
Fungsi SMTP melakukan transfer email ke pengguna berbasis IP address pada TCP port 25 menggunakan serangkaian perintah mesin antar host. Host yang juga end user menggunakan User Agent (MUA) atau Mail Transfer Agent (MTA). Selanjutnya email yang telah dikirimkan lalu diterima oleh end user dengan POP3 atau IMAP
Pengertian POP3
POP3 adalah kependekan dari Post Office Protocol versi 3. Sesuai dengan namanya, POP3 adalah sebuah protocol di dalam jaringan internet yang memiliki fungsi seperti bis surat, dan digunakan di dalam email client yang kita miliki untuk mengambil dan membaca email atau surat elektronik yang masuk.
Fungsi utama dari POP3 ini adalah untuk menyimpan sementara email yang terkirim di dalam sebuah email server, dan kemudian meneruskannya ke dalam email client, dimana baru akan terespon ketika email tersebut sudah dibuka oleh user yang berhak (dalam hal ni adalah mereka yang memegang username dan juga password dari alamat email).
Pengertian STP
Spanning Tree Protocol (disingkat STP)) adalah protokol jaringan yang menjamin topologi jaringan bebas-perulangan untuk penghubung Ethernet LAN. Fungsi dasar dari STP adalah untuk mencegah pengulangan penghubung dan radiasi siaran yang dihasilkan dari mereka. Pohon rentang juga memungkinkan desain jaringan untuk memasukkan cadang tautan (redundan) untuk menyediakan jalur cadangan otomatis jika tautan aktif gagal, tanpa bahaya dari perulangan yang tidak diinginkan dalam jaringan, atau kebutuhan untuk panduan mengaktifkan / menonaktifkan cadangan tautan ini.
Spanning Tree Protocol (STP) distandarisasi sebagai IEEE 802.1D. Seperti namanya, protokol ini bisa menciptakan pohon rentangdalam jaringan bertautan dari lapisan 2 layer penghubung (biasanya switch ethernet), dan menonaktifkan tautan tersebut yang bukan bagian dari pohon rentang, meninggalkan jalur aktif tunggal antara dua node jaringan.
STP ini berdasarkan algoritme yang ditemukan oleh Radia Perlman ketika bekerja untuk Digital Equipment Corporation.
Pengertian ARP
ARP (Address Resolution Protocol) adalah sebuah protokol dalam TCP/IP Protocol Suite yang bertanggungjawab dalam melakukan resolusi alamat IP ke dalam alamat Media Access Control (MAC Address). (wiki)
Dalam jaringan biasanya memang telah diberi alamat IP. Namun alamat hardware (misal mac-address) tetap digunakan untuk transportasi data dari suatu host ke host yang lain. Dalam mikrotik RouterOS, sebuah router memiliki tabel ARP. Dalam tabel tersebut berisi masukan-masukan ARP. Masukan-masukan ARP tersebut terdiri dari ip address dan mac-address serta informasi interface mana yang digunakan.
Fungsi ARP pada jaringan komputer
Fungsinya ARP adalah untuk meningkatkan keamanan. Dalam mikrotik, masukan ARP bisa didapat secara dynamic. Namun untuk meningkatkan keamanan, kita dapat memasukkan ARP static secara manual. Dengan hanya membolehkan sebuah router me-reply hanya untuk masukan ARP static pada tabel ARP, maka akan membatasi akses ke router dan jaringan di belakang router, yang hanya untuk IP address atau mac address dengan kombinasi.
Kelebihan dan Kekurangan IPv4 & IPv6
1. Internet Protokol versi 4
Kelebihan :
- Tidak mensyaratkan ukuran paket pada link layer dan harus bisa menyusun kembali paket berukuran 576 byte.
- Pengelolaan rute informasi yang tidak memerlukan seluruh 32 bit tersebut, melainkan cukup hanya bagian jaringannya saja, sehingga besar informasi rute yang disimpan di router, menjadi kecil. Setelah address jaringan diperoleh, maka organisasi tersebut dapat secara bebas memberikan address bagian host pada masing-masing hostnya.
Kekurangan :
- Panjang alamat 32 bit (4bytes).
- Dikonfigurasi secara manual atau DHCP IPv4.
- Dukungan terhadap IPSec opsional.
- Fragmentasi dilakukan oleh pengirim dan pada router, menurunkan kinerja router.
- IPv4 yang hanya memiliki panjang 32-bit (jumlah total alamat yang dapat dicapainya mencapai 4,294,967,296 alamat). IPv4, meskipun total alamatnya mencapai 4 miliar, pada kenyataannya tidak sampai 4 miliar alamat, karena ada beberapa limitasi, sehingga implementasinya saat ini hanya mencapai beberapa ratus juta saja.
2. Internet Protokol versi 6
Kelebihan :
- Format header baru. Header baru IPv6 lebih efisien daripada header pada IPv4 (karena memiliki overhead yang lebih kecil). Hal ini diperoleh dengan menghilangkan beberapa bagian yang tidak penting atau opsional.
- Jumlah alamat yang jauh lebih besar. Dengan spesifikasi bit untuk alamat standar sebanyak 128-bit memiliki arti IPv6 akan mampu menyediakan 2128 kemungkinan alamat unik. Walaupun tidak semuanya akan dialokasikan namun sudah cukup untuk keperluan masa mendatang sehingga teknologi semacam NAT pada IPv4 sudah tidak perlu lagi digunakan.
- Infrastruktur routing dan addressing yang efisien dan hirarkis. Arsitektur pengalamatan IPv6 yang hirarkis membuat infrastruktur routing menjadi efisien dan hirarkis juga. Adanya konsep skup juga memudahkan dalam manajemen pengalamatan untuk berbagai mode teknologi transmisi.
- Kemampuan Plug-and-play melalui stateless maupun statefull address auto-configuration.Pada teknologi IPv6, sebuah node yang memerlukan alamat bisa secara otomatis mendapatkannya (alamat global) dari router IPv6 ataupun cukup dengan mengkonfigurasi dirinya sendiri dengan alamat IPv6 tertentu (alamat link local) tanpa perlu adanya DHCP server seperti pada IPv4. Hal ini juga akan memudahkan konfigurasi. Hal ini penting bagi kesuksesan teknologi pengalamatan masa depan karena di Internet masa depan nanti akan semakin banyak node yang akan terkoneksi. Perangkat rumah tangga dan bahkan manusia pun bisa saja akan memiliki alamat IP. Tentu saja ini mensyaratkan kesederhanaan dalam konfigurasinya. Mekanisme konfigurasi otomatis pada IPv6 ini akan memudahkan tiap host untuk mendapatkan alamat, menemukan tetangga dan router default bahkan menggunakan lebih dari satu router default untuk redundansi dengan efisien.
- Keamanan yang sudah menjadi standar built-in.Jika pada IPv4 fitur IPsec hanya bersifat opsional maka pada IPv6 fitur IPsec ini menjadi spesifikasi standar. Paket IPv6 sudah bisa secara langsung diamankan pada layer network.
- Dukungan yang lebih bagus untuk QoS. Adanya bagian (field) baru pada header IPv6 untuk mengidentifikasi trafik (Flow Label) dan Traffic Class untuk prioritas trafik membuat QoS yang lebih terjamin bisa diperoleh, bahkan ketika payload dari paket terenkripsi dengan IPSec dan ESP.
- Berbagai protokol baru untuk keperluan interaksi antar node.
Adanya protokol baru misalnya Network Discovery dengan komunikasi multicast dan unicast yang efisien bisa menggantikan komunikasi broadcast ARP untuk menemukan neighbor dalam jaringan.
- Ekstensibilitas.
Di masa depan IPv6 dapat dikembangkan lagi fitur-fiturnya dengan menambahkanya pada extension head.
Kekurangan :
- Operasi IPv6 membutuhkan perubahan perangkat (keras dan/atau lunak) yang baru yang mendukungnya.
- Harus ada pelatihan tambahan, serta kewajiban tetap mengoperasikan jaringan IPv4, sebab masih banyak layanan IPv6 yang berjalan di atas IPv4.
PERRBANDINGAN IPv4 DAN IPv6
IPv4
|
IPv6
|
Pengalamatan lebih sedikit.
|
Memungkinkan pengalamatan lebih banyak.
|
Panjang alamat 32 bit (4 bytes)
|
Panjang alamat 128 bit (16 bytes)
|
Dikonfigurasi secara manual atau DHCP
|
IPv4 Tidak harus dikonfigurasi secara manual, bisa menggunakan address autoconfiguration
|
Dukungan terhadap IPSec opsional
|
Dukungan terhadap IPSec dibutuhkan
|
Header mengandung option.
|
Data opsional dimasukkan seluruhnya ke dalam extensions header.
|
Tidak mensyaratkan ukuran paket pada link-layer dan harus bisa menyusun kembali paket berukuran 576 byte.
|
Paket link-layer harus mendukung ukuran paket 1280 byte dan harus bisa menyusun
kembali paket berukuran 1500 byte |
Fragmentasi dilakukan oleh pengirim dan ada router, menurunkan kinerja router.
|
Fragmentasi dilakukan hanya oleh pengirim.
|
Checksum termasuk pada header.
|
Cheksum tidak masuk dalam header.
|
Menggunakan ARP Request secara broadcast untuk menterjemahkan alamat IPv4 ke alamat
link-layer. |
ARP Request telah digantikan oleh Neighbor Solitcitation secara multicast.
|
Untuk mengelola keanggotaan grup pada subnet lokal digunakan Internet Group Management Protocol (IGMP).
|
IGMP telah digantikan fungsinya oleh
|
Referensi :
http://coretananakteknikinformatika.blogspot.com/2018/04/kelebihan-dan-kekurangan-ipv4-ipv6.html?m=1
Tidak ada komentar:
Posting Komentar